Selasa, 26 Juli 2011

Berani Miskin


Pemerintah membanggakan angka kemiskinan turun dari 14,2 persen pada 2009 menjadi 13,3 persen pada 2010. Atau penduduk miskin Indonesia turun dari 32 juta jiwa menjadi 31,02 juta pada 2010 (vivanews.com). Justru angka ini masih sangat memprihatinkan mengingat Indonesia adalah Negara yang penduduknya mayoritas adalah msulim. Menurut beberapa artikel yang saya baca, angka di atas masih penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan. Jika dihitung penduduk Indonesia yang berada tepat di garis kemiskinan kemudian diakumulasikan maka jumlah penduduk miskin Indonesia akan lebih besar.
Justru siapa yang harus disalahkan dalam masalah yang kian tak terselesaikan hingga kini ini? Kita sebagai warga Negara Indonesia jangan hanya bisa menyalahkan bahwa kinerja pemerintah kita yang bobrok. Tidak mampu mengatasi masalah kemiskinan dengan tuntas. Dan menganggap kinerja pemerintah sama sekali tidak terlihat terutama dalam mengatasi masalah kemiskinan. Karena kita tidak bisa membayangkan bagaimana kinerja kita jika berada di posisi seperti mereka. Pertanyaannya, apakah kita sanggup? Dipastikan akan sulit. Jadi mari kita bercermin kepada diri masing-masing. Apa kontribusi yang kita telah lakukan untuk mengurangi kemiskinan, teruma di Indonesia?
Sudahkah kita berzakat? Bukankah zakat adalah salah satu jalan untuk mengatasi kemisikinan? islam mengajarkan untuk membantu sesasama yang berada di bawah. Memberikan sebagian harta kita untuk orang lain. Yang membutuhkan. Indonesia adalah Negara yang mayoritas penduduknya islam. yang sangat efektif jika ingin mengatasi masalah kemiskinan. Tetapi, kenapa hingga sekarang Indonesia masih disebut-sebut salah satu Negara miskin di dunia. Siapa yang salah? Apa penyebabnya? Kemana umat islam Indonesia? Mari kita jawab di dalam hati masing-masing. Bayangkan jika umat islam Indonesia yang mempunyai harta lebih semuanya bersatu dan mengumpulkan dana zakat? Bukankankah kemiskinan akan hilang? Lenyap dimakan kepedulian. Mari kita peduli kepada sesama dengan berzakat. Rasakan kemiskinan tanpa kita ikut-ikutan miskin. Lihatlah ke bawah, maka empati kita akan muncul. Jangan selalu mendungakkan dagu ke atas dan sombong dengan harta melimpah yang kita punya saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar